Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Iklan Bar

Rudal Balistik Berhulu Ledak Nuklir Ke Pertahanan Rudal Amerika

Komandan Pasukan Peluru Kendali Strategis Rusia Jenderal Nikolai Solovtsov, Rabu (10/9), mengulang lagi ancaman bahwa Rusia bisa mengarahkan peluru-peluru kendali atau rudal balistiknya ke rudal-rudal pertahanan yang ada di Eropa jika sistem pertahanan rudal itu jadi dibangun.
”Saya tidak bisa mengesampingkan itu bilamana para pemimpin tertinggi politik dan militer (Rusia) membuat keputusan seperti itu. Fasilitas pertahanan rudal di Polandia dan Republik Ceko maupun fasilitas-fasilitas serupa di tempat lainnya bisa dijadikan target rudal-rudal balistik kami,” kata Solovtsov, seperti dikutip ITAR-Tass and Interfax.
Polandia dan Amerika Serikat mencapai kesepakatan bulan lalu menyangkut pembangunan lokasi bagi 10 rudal pencegat AS yang akan digelar pada tahun 2012. Pengamat mengatakan, kesepakatan itu dicapai akibat perang Rusia bulan lalu dengan Georgia, yang membuat negara-negara bekas blok Soviet lebih waspada.
AS telah menjelaskan bahwa sistem rudal pertahanan itu dimaksudkan untuk melindungi Eropa dan Amerika terhadap serangan Iran. Para pejabat Rusia menolak alasan tersebut dan menganggap situs-situs pertahanan rudal itu sebagai sebuah ancaman. Rusia telah mengancam akan menyerang Polandia, yang sudah menjadi anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), termasuk kemungkinan dengan senjata-senjata nuklir.
”Ke-10 rudal pencegat itu tidak bisa secara signifikan mengecilkan arti potensi serangan Rusia meski rudal-rudal itu jelas akan menimbulkan pengaruh negatif terhadap rudal-rudal itu. Masalah intinya adalah AS tak mau mengambil suatu kewajiban hukum dan hanya menegaskan secara verbal bahwa kami tidak mengancam Anda,” ujar Solovtsov.
”Mereka telah berjanji secara lisan saat penyatuan Jerman bahwa tidak satu prajurit NATO pun akan ditempatkan di sana. Dan, di mana mereka sekarang?” ungkapnya menyindir janji palsu AS yang tetap menempatkan pasukannya di Jerman.
Belum perlu
Mantan penasihat keamanan nasional AS, Zbigniew Brzezinski, dalam wawancara dengan Interfax, menilai, saat ini belum ada urgensi untuk menempatkan sesegera mungkin elemen-elemen rudal pertahanan AS di Eropa Timur. Oleh karena itu, sudah sepatutnya apabila Kongres AS yang akan datang meninjau lagi dengan mendalam usulan penempatan rudal-rudal itu.
Brzezinski memperkirakan, Kongres AS yang didominasi Demokrat akan bersikap lebih skeptis atas usulan pemerintahan George Walker Bush itu. Meski tidak tahu rinciannya, dia meyakini rudal-rudal pertahanan itu tidak diarahkan ke Rusia.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dijadwalkan pergi ke Polandia, Rabu, untuk berunding dengan Perdana Menteri Polandia Donald Tusk dan pejabat- pejabat lainnya terkait dengan rencana penempatan rudal AS itu.