Caranya Menghilangkan Rasa Malas
Menurut penelitian, kebiasaan malas merupakan penyakit mental yang
timbul karena kita takut menghadapi konsekuensi masa depan. Yang
dimaksud dengan masa depan ini bukan hanya satu atau dua tahun kedepan
tetapi satu atau dua menit dari sekarang. Contohnya saja ketika Anda
malas dari bangun, Anda akan berkata dalam hati: “Satu menit lagi saya
akan bangun”, tetapi kenyataannya barangkali Anda akan berlama-lama di
tempat tidur sampai akhirnya memang waktunya tiba untuk siap-siap pergi
ke kantor.
Malas bisa kita hindari ketika ia datang menyerang kemauan dan semangat
kita, di bawah ini ada beberapa tips untuk menghilangkan rasa malas yang
timbul dalam diri kita antara lain:
- Membasuh muka atau mandi ketika kantuk menyerang
- Mengubah posisi duduk ketika membaca. Misalnya dari duduk berubah menjadi berdiri, namun disarankan jangan dari duduk terus berbaring bisa berbahaya atau bisa kebablasan tidur
- Berpindah dari ruang baca ke kamar yang lain. Berpindah dari kamar kita ke beranda kos, ruang tamu atau bahkan bisa juga ke dapur
- Menghirup udara yang segar dengan cara berdiri di dekat jendela atau membuka jendela-jendela kamar lain untuk menambah kesegaran
- Berjalan-jalan sebentar di sekeliling rumah. Bisa diganti dengan kegiatan yang lain misalnya merapikan rak yang berantakan, atau kegiatan yang lain yang bisa menggerakkan otot-otot kita
- Berbincang-bincang sebentar dengan keluarga atau teman. Hati-hati jangan sampai lupa tujuan utama dalam berbincang-bincang yaitu untuk menumbuhkan semangat, bukan untuk ngobrol bahkan meng-ghibah
- Berdiri membuat secangkir kopi, teh, susu atau juice untuk menghilangkan kebosanan dan menjernihkan akal.
Kebiasaan malas timbul karena kita cenderung mengaitkan masa depan
dengan persepsi negatif. Anda menunda-nunda pekerjaan karena cenderung
membayangkan setumpuk tugas yang harus dilakukan di kantor. Belum lagi
berhubungan dengan orang-orang yang Anda tidak sukai, misalnya.
Sayangnya, menunda-nunda pekerjaan pada akhirnya akan mengundang stress
karena mau tidak mau satu saat Anda harus mengerjakannya. Di waktu yang
sama Anda juga mungkin punya banyak pekerjaan lain.
Dalam beberapa hal, Anda pun mungkin akan kehilangan momen untuk
berkembang ketika Anda mengatakan “tidak” terhadap sebuah kesempatan
–Anda malas bertindak karena bayangan negatif tentang hal-hal yang
memberatkan didepan.
Maka coba beberapa tips untuk mengatasi rasa malas ini. Tips ini bisa
Anda praktekkan di tempat kerja ataupun lingkungan keluarga:
Ganti “Kapan Selesainya” dengan “Saya Mulai Sekarang”
Apabila Anda dihadapkan pada satu tugas besar atau proyek, Anda
sebaiknya JANGAN berpikir mengenai rumitnya tugas tersebut dan
membayangkan kapan bisa diselesaikan. Sebaliknya, fokuslah pada pikiran
positif dengan membagi tugas besar tersebut menjadi bagian-bagian yang
lebih kecil dan menyelesaikannya satu demi satu.
Katakan setiap kali Anda bekerja: “Saya mulai sekarang”.
Cara pandang ini akan menghindarkan Anda dari perasaan terbebani,
stress, dan kesulitan. Anda membuat sederhana tugas didepan Anda dengan
bertindak positif. Fokus Anda hanya pada satu hal pada satu waktu, bukan
banyak hal pada saat yang sama.
Ganti “Saya Harus” dengan “Saya Ingin”
Berpikir bahwa Anda harus mengerjakan sesuatu secara otomatis akan
mengundang perasaan terbebani dan Anda menjadi malas mengerjakannya.
Anda akan mencari seribu alasan untuk menghindari tugas tersebut.
Satu tip yang bisa Anda gunakan adalah mengganti “saya harus
mengerjakannya” dengan “saya ingin mengerjakannya”. Cara pikir seperti
ini akan menghilangkan mental blok dengan menerima bahwa Anda tidak
harus melakukan pekerjaan yang Anda tidak mau.
Anda mau mengerjakan tugas karena memang Anda ingin mengerjakannya,
bukan karena paksaan pihak lain. Anda selalu punya pilihan dalam
kehidupan ini. Tentunya pilihan Anda sebaiknya dibuat dengan sadar dan
tidak merugikan orang lain. Intinya adalah tidak ada seorang pun di
dunia ini yang memaksa Anda melakukan apa saja yang Anda tidak mau
lakukan.
Anda Bukan Manusia Sempurna
Berpikir bahwa Anda harus menyelesaikan pekerjaan sesempurna mungkin
akan membawa Anda dalam kondisi mental tertekan. Akibatnya Anda mungkin
akan malas memulainya. Anda harus bisa menerima bahwa Anda pun bisa
berbuat salah dan tidak semua harus sempurna.
Dalam konteks pekerjaan, Anda punya kesempatan untuk melakukan perbaikan
berulang kali. Anda selalu bisa negosiasi dengan boss Anda untuk
meminta waktu tambahan dengan alasan yang masuk akal. Mulai pekerjaan
dari hal yang kecil dan sederhana, kemudian tingkatkan seiring dengan
waktu. Berpikir bahwa pekerjaan harus diselesaikan secara sempurna akan
membuat Anda memandang pekerjaan tersebut dari hal yang besar dan rumit.