Tugas Makalah PERENCANAAN FKIP ADM PENDIDIKAN
Tugas Makalah
PERENCANAAN
DISUSUN OLEH
NIA OKTAVIANA
No Stambuk : 21211069
FKIP ADM PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMDADYAH KENDARI
2012
2012
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Perencanaan
merupakan salah satu fungsi manajemen, dan dewasa ini sudah merupakan suatu
keharusan bagi manajemen untuk melakukan perencanaan segala kegiatanagar tidak
tertinggal oleh yang lain. Perencanaan adalah proses manajemen bertalian dengan
usaha melihat ke depan, menilai peristiwa yang akan terjadi di masa yang akan
datang dan bersiap untuk menghadapinya.
Perencanaan
merupakan proses menentukan tujuan organisasi dan menetapkan apa yang harus
dilakukan untuk mencapainya. Oleh karena itu pada materi pokok ini akan
dibicarakan tentang tujuan organisasi. Berdasarkan ini semua perencanaan
mencakup pemikiran ke depan, pengambilan keputusan dan adanya orientasi tujuan.
Mengenai tujuan itu sendiri, berturut-turut akan dikemukakan tentang
sifat-sifatnya, konsep manjemen berdasarkan, proses pengelola berdasar tujuan,
penentuan tujuan, manfaat dan kelemahan manajemen berdasarkan tujuan.
Selanjutnya
akan dikemukakan strategi yang merupakan teremahan tujuan. Strategi
diterjemahkan lebih lanjut ke dalam kebijaksanaan dan program-program/ taktik
organisasi. Berturut-turut akan di bicarakan tentang sifat strategi penentuan
strategi, jenis-jenis rencana serta manfaat rencana.
Akhirnya
akan dibicarakan tentang batasan perencanaan dan usaha untuk menanggulanginya.
B.
Tujuan Penulisan
Secara
umum tujuan penulisan modul ini ialah untuk mengenalkan kepada anda bahwa
proses perencanaan itu pada hakekatnya merupakan proses penentu tujuan,
penerjemahannya ke dalam strategi, kebijaksanaan dan program/taktik organisasi,
yang semuanya mengandung unsur manfaat. Namun perlu disadari bahwa banyak
batasan di dalam perencanaan itu dan oleh karena itu perlu diketahui
penanggulangannya.
C.
Rumusan Masalah
Setelah
mempelajari bahan pelaaran ini dengan baik, anda diharapkan memahami hal-hal
sebagai berikut:
a. Proses penentuan tujuan, sifat-sifat tujuan, konsep manjemen
berdasarkan tujuan, manfaat dan kelemahan manajemen berdasarkan tujuan.
b.Penentuan
strategi, jenis strategi saifat strategi jenis rencana, serta manfaat rencana.
c. Batasan perencanaan dan cara-cara penanggulangannya.
BAB II
TUJUAN ORGANISASI
Tujuan organisasi adalah
segala sesuatu yang harus dicapai organisasi untuk melaksanakan misinya.Misi
dikenal sebagai tujuan resmi dan tercantum pada naskah pendirian organisasi;
selain itu ada tujuan operasi adalah tujuan-tujuan berdasarkan mana sumber daya
organisasi dialokasikan.Tujuan resmi pembantu organisasi dalam identitas
itegrasi, kolaborasi, adaptasi dan pembaharuan diri.Tujuan operasi misalnya
derajat keuntungan, posisi pasar, sumber daya, efisiensi, kualitas, inovasi dan
tanggung jawab sosial.
Perlu pula diketahui bahwa
tujuan itu mempunyai semacam hierarki, yaitu serangkaian tujuan yang berkaitan
satu dengan yang lain pada berbagai peringkat manajemen sedemikian rupa,
sehingga setiap tujuan pada peringkat atas didukung oleh satu atau lebih tujuan
peringkat bawah. Hal ini penting dan perlu karena menjamin keterkaitan semua
peringkat dalam organisasi; mengkoordinasi putusa semua peringkat, sebagai dasar
penciptaan, standar yang memperlancar pengukuran kinerja (performance)
pada semua peringkat manajemen; menghindari suboptimasi, yaitu bagaimana
mencapai tujuan sendiri yang merugikan bagian lain, mencegah penggantian tujuan
organisasi.
Jaringan Tujuan
Tujuan di bawah menyumbang
pemenuhan tujuan dasar organisasi sebagai keseluruhan.Bagaimanapun jaringan
tujuan terpadu ini sering membantu tujuan jamak sehingga menjadika segala
sesuatu itu rumit.Tetapi berdasarkan penemuan yang ada, adanya tujuan, baik itu
tunggak maupun jamak, memberikan dampak yang berorientasi memotivasi dan
mengubah para anggota organisasi secara positif.
Dengan demikian, orang
cenderung menggunakan tujuan irganisasi sebagai alat pemersatu organisasi.Usaha
ini dikenal dengan istilah manajemen berdasarkan tujuan (Management by
Objectives, MBO).Manajemen berdasarkan tujuan adalah teknik manajemen yang
membantu memperjelas dan mengimplementasi hierarki tujuan organisasi. Dengan
manajemen berdasrkan tujuan dilakukan proses penentuan tujuan bersama antara
atasan dan bawahan. Manajemen puncak bersama-sama dengan bawahan menentukan
tujuan unit kerja agar serasi dengan tujuan organisasi.Disadari bahwa setiap
orang dalam unit berbeda namun kegiatannya perlu dikoordinasikan agar
menghasilkan.Masing-masing harus dikaitkan dengan tujuan dan strategi
organisasi.Yang penting adalah adanya pendekatan sistem.Dengan demikian pula
dalam rangka penelitian kerja berdasarkan manajemen berdasar tujuan adalah
didasarkan pada tujuan yang disetujui bersama.
Pada awal mula ditentukan
tujuan oleh atasan (dengan analisi SWOT) yang sifatnya sementara sekaligus
ditentukan ukuran pencapaian tujuan. Manajemen selanjutkan menanyakan pada
bawahantujuan apa yang menurut bawahan dapat mereka capai, kapan, dan
sumber-sumber daya apa. Akhirnya dilakukan proses daur ulang penentuan tujuan.
Jadi, penentuan tujuan dimulai dari atas ke bawah ke atas lagi (top-down danbottom up). Dari pengamatan
manajemen terhadap manjemen berdasartujuan dapat disimpulkan bahwa dalam teknik
ini yang penting adalah kepercayaan kerjasama dan dukungan.Ini adalah budaya
organisasi.Dalam gal ini perlu adanya keterampilan manajemen menggugah semangat
bawahan untuk menilai dirinya sendiri, mengkritik diri sendiri dan berani
memberikan saran-saran untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
Dengan demikian jelas bahwa
manfaat manjemen berdasar tujuan itu ada, yaitu
(1) mengelola yang lebih baik karena keharusan merencana;(2) peranan dan
strukturorganisasi jelas,;(3) individu mengikat diri pada tugas-tugasnya (komitmen);
dan (4) pengawasan evektif berkembang.
Bagaimanapun manajemen
berdasarkan tujuan adalah kelemahannya namun hal ini dapt dihindari. Adapun
kelemahan yang dimaksud adalah (1) sukanya menanamkan konsep siva kendali dan
siva arah; dengan pendidikan dan latihan serta motivasi terus-menerus hal ini
dapat diminumkan; (2) perlu adanya pedoman agar tujuan jelas, real dan
konsisten; dengan kemunikasi hal ini dapat ditanggulangi; (3) sulitnya
menentukan tujuan; dengan memberikan kesempatan pada para anggota untuk ikut
berpartisipasi akan meringankan beban; dan (4) kemungkinan timbulnya kekuatan;
hal ini dapat dihindari dengan melibatkan pihak-pihak sehingga mereka bersedia
menerima perubahan.
BAB III
STRATEGI,
KEBIJAKAN DAN TAKTIK/PROGRAM
Dengan menganalisis
lingkungan organisasi, kelemahan dan kekuatan organisasi, mengkaji kesempatan
dan hambatan yang dihadapi dan penentuan masalah, maka organisasi dapat
menentukan sekaligus tujuan yang ingin dicapai.Penentuan tujuan ini disusul
dengan penentuan tujuan strategi, kebijaksanaan dan taktik/program organisasi.
Strategi merupakan haluan
organisasi. Menurut Koontz & Weihrich, strategi adalah (1) program umu
tindakandan pengarahan sumber daya untuk mencapai tujuan organisasi; (2)
program tujuan organisasi dan perubahan yang diperlukan, sumberdaya yang
dimanfaatkan untuk mencapai tujuan ini, serta kebijaksanaan bertalian dengan
memperoleh dan memnafaatkan sumber daya; dan (3) tujuan jangka panjang mendasar
pemilihan tindakan searah alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai
tujuan. Menurut Glueck & Jauch, strategi adalah rencana menyatu
komprehensif dan terpadu yang mengkaitkan keuntungan-keuntungan strategi
organisasi dengan lingkungan organisasi dan didisain untuk menjamin aagar tuuan
organisasi tercapai melalui tindakan organisasi yang tepat. Proses menciptakan
strategi dokenal sebagai perencanaan strategic dan identik denga analisis
ESWOT; analisi lingkungan (Environment. E) diagnosis organisasi (kekuatan dan
kelemahan, strength & threeast, OT).
Ada berbagai jenis
alternatif dan strategi manajemen perlu mengadakn pilihan terhadapnya. Menurut
Porter, ada tiga strategic nerik, yaitu (1) diferensiasi, keunikan membedakan
dari yang lain (kualitas pelayanan atau desain); (2) memimpin mengkonsentrasikan
diri pada aspek dimana organisasi paling kuat. Butir 1 dan 2 dapat diterpkan
pada industri; butir 3 pada pangsa tertentu saja. Selanjutnya Miles & Snow,
mengemukakan adanya empat jenis strategi, yang sesuai dengan daur penyesuaian.
1.
Mempertahankan (defender),
terutama untuk organisasi dengan daerah produk/pasar sempit; dilakukan
perbaikan efisiensi dalam operasi yang ada;
2.
Mencari yang baru (prospectot),
dengan onovasi;
3.
Menganalisi (analyzer), untuk
mengorganisasi yang bekerja pada dua pasar yang stabil dan yang berubah; pada
pasar yang stabil bekerja rutin dan efisien, pada pasar yang berubah diciptakan
ide baru;
4.
Mengadakan reaksi (reactors),
selalu menanti perubahan dalam lingkungan.
Kebijaksanaan adalahpedoman
umum bertindak; kebijaksanaan mengidentifikasi arahan.Kebijaksanaan adalah
pedoman untuk mengambil keputusan. Kebijaksanaan mengambil bentuk (a)
diekspresikan, memberikan informasi pada mereka yang mengambil keputusan
sehingga mereka dapat memilih dari berbagai alternatif; dan (b) implisit, tidak
dinyatakan/ditulis berupa contoh dari pimpinan dan menyelesaikan soal atau
karena tak layak diketahui.
Kebijaksanaan merupaka
bagian dari implementasi manjemen strategik, dapat dipergunakan dasar
pengawasan, mengurangi waktu pimpinan mengambil keputusan, situasi yang sama
diselesaikan dengan cara konsisten dan koordinasi antara unit dapat
dilaksanakan.
Contoh kebijaksanaan badan
usaha dihubungkan dengan strategi yang dipilih.Taktik adalah adalah rencana
tindakan dengan mana strategi dan kebijaksanaan dilaksanakan.Takti biasanya
dilakukan oleh manajemen bahwa untuk menghadapai situasi dan kondisi
setempat.Walaupun takti memberikan semacam kebebasan kepada mereka yang
melakukan namun sering ada prosedur dan aturan yang perlu diikuti.
Prosedur adalah metode
melaksanakan kegiatan; prosedur adalah rencana yang menciptakan metode yang
diperlukan untuk melaukukan kegiatan diwaktu yang akan datang. Prosedur
merupakan pedoman bertindak dan merinci cara bagaimana kegiatan tertentu harus
dilakukan.Prosedur berupa serangkaian urutan secara kronologis tindakan yang
diperlukan.Aturan berupa resep langka yang harus diikuti, aturan menyatakan
tindakan tertentu yang diperlukan tanpa merinci urutan waktu.Dalam hal ini taka
da kebebasan bagi mereka yang menjalankan aturan. Seelain prosedur dan aturan
ada program yang merupakan cakupan yang kompleks, kebijaksanaan, prosedur,
aturan, pembenaan tugas, langkah yang perlu diambil, sumber daya yang
dimanfaatkan serta unsur yang diperlukan untuk melaksanakan tindakan didukung
oleh anggaran.
Anggaran adalah pernyataan
akan hasil yang diharapkan dicerminkan dalam angka-angka. Anggaran dapat
dimanfaatkan sebagai alat pengawasan.Anggaran itu dapat bersifat
fleksibel/luwes bergantung pada hasil organisasi; adapula anggaran program
dimana ada tujuan, program terinci dan istemasi biaya.Adalagi anggaran basis
nol (zero-base budget) dimana program dimulai dari nol. Akhirnya, ada
jadwal (skedul) yaitu kegiatan yang dikaitkan dengan waktu dan sasaran.
Kriteria keputusan pada
situasi penuh adalah
1.
Cakrawala rencana dibatasi
2.
Analisiss kepekaan
3.
Penilaian sekarang
4.
Nilai harapan
5.
Setara kepastian
6.
Guna yang diharapkan
7.
Rasionalitas
8.
Kriteria kemungkinan maksimum
Sedang kriteria keputusan pada situasi ketidakkepastian
adalah
1.
Pedoman Bayes
2.
Pedoman maksimum-minimum
3.
Pedoman maksimum-maksimum
4.
Pedoman Hurwice
5.
Pedoman penyesalan minimal
Jenis-jenis rencana dan manfaat rencana
Jenis rencana adalah sebagai
berikut:
1.Menurut
waktu
a.
Rencana jangka panjang meliputi
waktu lebih dari 5 tahun
b.
Rencana jangka menengah
meliputi waktu 1-5 tahun
c.
Rencana jang pendek meliputi
waktu 1 tahun atau kurang
2.Menurut
lingkup
a.
Rencana strategik; lingkup luas
komprehensip jangka panjang, arahan
b.
Rencana operasional; lingkup
terbatas, bertalian dengan sumber daya dan kegiatan implementasi rencana
strategik
3.Menurut
penggunaan
a.
Beberapa kali menjadi pedoman
kegiatan pada berebagai situasi
b.
Satu kali untuk mengulangi
masalah unik
Peranan dan tujuan perencanaan adalah:
1.
Menghindari pekerjaan rutin dan
memperkecil kejadian mendadak
2.
Mengkoordinasikan berbagai
bagian dengan adanya tujuan organisasi
3.
Dipilih metode kerja yang
paling baik, karena pimpinan mempunyai lebih banyak waktu
4.
Mengariskan strategi
kebijaksanaan dan program sehingga dilegasi wewenang untuk bertindak
memperlancar dan kepastian dijamin
5.
Merupakan dasar atau pedoman
untuk pengawasan; perencanaan menghasilkan standar-standar yang dapat dipakai
sebagai alat pengukur hasil kerja
6.
Memfokuskan kegiatan sehingga
efisien dan efektif
Tujuan perencanaan menunjang
tercapainya tujuan-tujuan dengan analisi tujuan yang dituangkan dalam strategi,
kebijaksanaan dan program produktifitas dapat ditingkatkan.
Adapun sisat proses
perencanaan itu berupa langkah-langkah yaitu:
1.
Membatasi masalah tujuan
2.
Menganalisis status menentukan
skenario masa datang
3.
Menentukan berbagai alternatif
tindakan
4.
Memilih alternatif tindakan
yang baik sebagai rencana
5.
Memisahkan rencana dan menilai
hasil
Sedangkan pendekatan proses perencanaan itu adalah:
1.
Perencanaan dari dalam keluar (inside-out)
yang memfokuskan fikiran dan tenaga pada apa yang telah dilakukan dan
melakukannya sebaik mungkin atau perencanaan dari luar ke dalam (outside-in),
yang berdasarkan analisis lingkungan luara dan penyesuaian ke dalam sambil
memanfaatkan kesempatan yang terbuka yang belum dilakukan orang lain
2.
Perencanaan dari atas ke bawah (top-down
planning) dimana pimpinan menentukan tujuan-tujuan umum memberikan
manajemen tingkat bawah membuat rencana berdasarkan batasan-batasan tersebut;
atau perencanaan bawah-atas (buttom-up planning) yang mulai dengan
rencana yang dikembangkan dari tingkat bawah tanpa batasan
3.
Perencanaan situsional (contingency
planning) yang meliputi identifikasi tindakan alternatif yang dapat dipakai
untuk mengubah rencana semula bila situasi berubah menurut waktu
Manfaat perencanaan adalah:
1.
Menciptakan situasi penuh
stabilitas, penyesuaian dan memenuhi situasi yang berubah
2.
Memperjelas rantai tujuan dan
sarana sehingga anggota organisasi terfokus perhatiannya pada tujuan bersama
3.
Meningkatkan kinerja (performance)
4.
Menciptakan sarana pengawasan
yang lebih baik
BAB IV
BATASAN PERENCANAAN
Perencanaan dan rencana
jelas bermanfaat bagi organisasi. Selain merupakan suatu pelatihan bagi
manajemen, perencanaan dapat memfokuskan perhatian para anggota pada tujuan
bersama yang menghasilkan: perencanaan menciptakan arahan yang berorientasi
pada kinerja (performance) selain perencanaan membantu manager
menetapkan prioritas dan memfokuskan energi pada masalah yang paling penting.
Perencanaan juga membantu manajemen pada kekuetan organisasi dan meminumkan
kelemahan.Perencanaan membantu manajemen menghadapi lingkungan ekstern yang
selalu dengan menghandalkan antisipasi masalah da kesempatan.Akhirnya,
perencanaan memperlancar pengawasan.
Berikut ini diuraikan
berbagai batasan perencanaan:
1.
Perkiraan tidak dapat
dipercaya, rencana badan usaha atau organisasi dibuat berdasarkan asumsi-asumsi
bertalian dengan pasar, pasok bahan mentah, peraturan pemerintah, tersedianya
personalia, efisiensi, prilaku, pesaing, tingkat harga dll.
Rencana bermanfaat bila asumsinya
benar.Apabila kondisi berubah, rencana tidak dapat diterapkan. Bila kondisi
yang akan datang tidak dapat diramalkan dengan baik. Manfaat rencana nihil
makin jauh kita memprosesnya kedepan, maka tidak handal proyeksi atau prakiraan
tersebut.
Untuk menghindari
ketidakhandalan prakiraan dapat dilakukan:
a.
Usaha-usaha untuk memperbaiki
prakiraan dengan:
1.
Memanfaatkan teknik-teknik
prakiraan yang ada
2.
Menggunakan perangkat keras dan
lembut yang canggih
3.
Menghimpun data (tambahan)
4.
Membentuk organisasi khusus
yang berperan khusus mengadakan prakiraan atau kalau tidak dapat menyewa
konsultan
b.
Menghindari situasi yang tidak
penuh kepastian dengan:
1.
Memperpendek cakrawala waktu
2.
Melakukan hedging, artinya
menanggung resiko disatu segi, dan memperoleh manfaat lebih besar dari segi
lain
3.
Memisahkan hal-hal yang tidak
dipengaruhi oleh ketidakpastian dan mencurahkan perhatian terhadapnya
2.
Masalah yang sama tidak akan
berulang kembali
Untuk meminumkan kesulitan
yang bertalian dengan kejadian yang selalu berubah, perlu:
a.
Dilakukan isolasi aspek yang
berulang kembali dan mengstandarisasi penanganannya
b.
Mengawasi dan mengatur situasi
operasional sehingga kejadian yang berulang kembali menjadi menonjol.
3.
Kecenderungan kea rah kekakuan
Rencana cenderung membuat
administrasi kaku: makin terinci rencana
makin kaku administrasi. Hal ini disebabkan adanya kenggangan
fisikologis untuk mengubah putusan yang sudah di ambil, takut akan kehilangan
muka.
4.
Perencanaan itu mahal
Perencanaan mahal karena
perlu pengumpulan data, analisis data, pertukaran pendapatan dan pencurahan
perhatian pimpinan. Rencana dibuat terinci apalagi bila rencana tersebut akan
dipakai terus-menerus.
5.
Perencanaan memerlukan waktu
Ada semacam alih tukar (trade
off) antara kecepatan dan ketepatan.Apabila diinginkan rencana yang tepat
dan jelas, hal ini memerlukan waktu yang relatif lama.
DAFTAR PUSTAKA
H.I. Asfoff, Corporate
Strategy, Mc. Graw-Hill Book Co., Ny. 1965
Peter F. Drucker, Management:
Tasks, Responsibilities, Practices, Happer & Row, Ny., 1973
Peter Drucker, Management,
Happer-Row, Ny., 1974
William F. Glueck dan
Lawrence R. Jauch, Business Policy and Strategic Management, edisi ke-5,
Mc. Graw-Hill Book Co, NY, 1988
David R Hamton, Management,
edisi ke-3, Mc. Graw-Hill Book Co, NY. 1986
Harold Koontz dan Heinz
Weihrich, Management, edisi ke-9 Mc. Graw-Hill Book Co, NY, 1988
Raymons Miles and Charles C.
Snow, Organizational Strategy, Structure, and Process, Mc. Graw-Hill
Book Co, NY, 1978
Wiliam H. Newman, R. Kirby
Warren, dan Andrew R. Mc. Gill, The Process of Management: Strategy, Action,
Result, edisi ke-6 Prentice/Hall
International, Inc Englewood Clifts, N.J. 1987
Thomas J. Mc. Nichols, Execitive
Policy anf Strategic Planning, edisi ke-2 Mc. Graw-Hill Book Co, NY, 1983
Michael E. Porter, Competitive
Strategy, the Free Press N.Y. 1980
John. R. Schermerhorn, Jr, Management
For Productivitas edisi ke-2 John Willey and Sons, N.Y. 1986
Sukanto Reksohadiprojo, Perencanaan
dan Organisasi Perusahaan, BPFE, Yogyakarta, 1988