Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Iklan Bar

Klasifikasi Ganggang (Alga) Beserta Ciri-Cirinya

Ganggang adalah organisme yang sederhana, autotrofik yang dapat mensintesis makanannya sendiri dengan cara fotosintesis. Taksonomi alga sangat membingungkan. Sebelumnya, ganggang yang diklasifikasikan dalam kerajaan Plantae, karena mereka memiliki klorofil untuk fotosintesis. Namun, alga sebagian besar mahluk air dan kekurangan akar sejati, batang dan daun, yang tidak begitu pada tumbuhan.

Protista seperti tumbuhan disebut ganggang. Mereka termasuk diatom bersel tunggal dan rumput laut yang multiseluler. Seperti tanaman, alga mengandung klorofil dan membuat makanan melalui proses fotosintesis. Jenis ganggang termasuk merah dan hijau ganggang, euglenoid, dan dinoflagellata.


Klasifikasi Ganggang (Alga) Beserta Ciri-Cirinya 
Klasifikasi Alga (Ganggang)
Dalam dunia tumbuhan ganggang termasuk kedalam dunia tallopyta (tumbuhan talus), karena belum mempunyai akar, batang dan daun secara jelas. Tumbuhan ganggang ada yang bersel tunggal dan juga ada yang bersel banyak dengan bentuk serupa benang atau lembaran. Ganggang (Alga) diklasifikasikan berdasarkan pigmen dominan, yang dibedakan menjadi enam filum antara lain sebagai berikut...

Euglenoid (Euglenophyta) (Alga Hijau Terang) 
Euglenoid berasal dari bahasa Yunani dari kata eu yang berarti sejati, dan gleen yang berarti mata. Euglenoid adalah ganggang (alga) uniseluler dengan bintik mata yang berwarna merah (stigma), dan tidak berdinding sel, memiliki flagela, dan dapat bergerak aktif seperti hewan, tetapi berklorofil dan berfotosintetis seperti tumbuhan. Saat ini teridentifikasi terdapat sekitar 1.000 spesies Euglenoid. salah satu speises yang terkenal Euglenoid adalah euglena viridis. Dengan menggunakan mikroskop cahaya, Euglena viridis tampak berwarna hijau. Klorofil tersimpan dalam kloroplas yang berbentuk oval.

Ciri-Ciri Euglenoid 
  • Bersifat uniseluler 
  • Memiliki bintik mata yang berwarna merah (stigma), 
  • Tidak berdinding sel, 
  • Mempunyai flagela, 
  • Dapat bergerak aktif (motil) mirip dengan hewan
  • Memiliki klorofil a, b, dan berfotositentis mirip tumbuhan. serta pigmen karoten. 
  • Habitat di air tawar, seperti air kolam, danau, sawah dan banyak di parit-parit peternakan yang mengandung kotoran hewan. 

Bereproduksi secara aseksual dengan pembelahan biner membujur. 
Pembelahan sel terjadi dalam keadaan tertentu. 

Chrysophyta (Ganggang/Alga Keemasan atau Ganggang Pirang)
Chrysophyta berasal dari bahasa Yunani dari kata Chrysos yang berarti emas. Chrysophyta (ganggang keemasan/alga keemasan) adalah ganggang yang memiliki pigmen dominan derivat yang berupa xantofil (kuning), dan pigmen lainnya yaitu klorofil a, c, dan fukosantin (cokelat). Chrysophyta bersifat uniseluler soliter, uniseluler koloni, dan juga multiseluler. Ada Chrysophyta yang memiliki flagela, dan ada juga tidak memiliki flagela, Chrysophyta dengan berdinding sel mengandung hemiselulosa, pektin, atau silika. Chrysophyta menyimpan cadangan makanan dalam bentuk karbohidrat atau lemak. Habitatnya di air tawar dan air laut. Chrysophyta hidup sebagai organisme fotoautotrof. Namun sebagian spesies ada mampu menyerap senyawa organik terlarut (miksotrofik) atau menelan partikel makanan dan bakteri dengan menjulurkan pseudopodianya.

Ciri-Ciri Chrysophyta (Ganggang/Alga Keemasan)
  • Berpigmen dominan derivat karoten berupa xantofil (kuning) dan pigmen dengan klorofil a, c, dan fukosantin (cokelat). 
  • Bersifat uniseluler soliter, uniseluler koloni, dan multiseluler
  • Berflagela dan tidak berflagela 
  • Berdinding sel dan mengandung hemiselulosa pektin, atau silika. 
  • Menyimpan cadangan makanan bentuk karbohidrat atau lemak
  • Habitat di air tawar dan air laut. 
  • Hidup sebagai organisme fotoautotrof dan sebagian menyerap senyawa organik terlaruk (miksotrofik)
  • Kloroplas berukuran kecil dan berbentuk cakram atau lembaran 
  • Klasifikasi Chrysophyta
  • Chrysophyta dikelompokkan dalam tiga kelas yaitu Xanthophyceae, Chrysophyceae, dan Bacilloriophyceae. antara lain sebagai berikut...

Xanthophyceae
Xanthophyceae berwarna hijau kekuningan karena mempunya pigmen klorofil dan xantofil. Tubuhnya multiseluler, berbentuk filamen bercabang, dan senositik (sel memiliki banyak inti). Xanthophyceae bereproduksi secara vegetatif maupun generatif. Reproduksi secara vegetatif terjadi dengan membentuk zoospora yang akan tumbuh menjadi filamen baru. Sedangkan reproduksisecara generatif adalah membentu anteridium dengan menghasilkan spermatozoid dan oogonium yang menghasilkan ovum. Jika terjadi fertilisasi, akan dihasilkan zigospora selanjutnya tumbuh menjadi filamen baru. Contohnya Vaucheria. 

Chrysophyceae
Chrysophyceae berwarna cokelat keemasan mengandung pigmen klorofil dan karoten. Cadangan makanan disimpan dengan bentuk karbohidrat dan minyak. Tubuhnya terdiri dari satu sel dan hidup secara soliter/koloni. Contohnya ganggang Syanura yang hidup berkoloni, sedangkan Mischococcus dan Ochoromonas hidup secara soliter. Sel tubuhnya berbentuk mirip dengan bola dan berflagela.

Bacillariophyceae (Diantomae atau diatom)
Bacillariophuceae berasal dari bahasa Yunani dari kata bacillus yang artinya batang kecil sedangkan phykos adalah alga. Bacillariophuceae adalah ganggang uniseluler, berwarna kuning kecokelatan, dan mempunyai dinding sel unik mirip gelas dari campuran bahan organik dan silika.

Pyrrophyta (Dinoflagellata atau Ganggang Api) 
Pyrrophyta berasal dari bahasa Yunani dari kata pyrrhos yang artinya api atau ganggang api. Pyrrophyta adalah alga uniseluler yang menyebabkan air laut tampak bercahaya (berpendat) di malam hari karena sel-selnya mengandung fosfor.Pyrrophyta disebut juga dengan Dinoflagellata yang berasal dari kata Yunani dari kata dinos yang berarti berputar dan flagel yang berarti cambuk, karena memiliki flagela. Kecepatan dari pertumbuhan populagi Pyrrophyta (ganggang api) dipengaruhi oleh suhu, kadar garam dan nutrisi, serta kedalaman air laut. Di musim tertentu, terjadi perputaran arus dari bawah laut yang menimbulkan terangkatnya nutrisi dari dasar laut ke permukaan. Hal ini menyebabkan populasi Ganggang api (Pyrrophyta) melimpah (blooming) dan timbul pasang merah (red tide) di laut.

Ciri-Ciri Pyrrophyta (Ganggang Api) 
  • Bersifat uniseluler 
  • Sel-sel yang mengandung fosfor. 
  • Kecepatan pertumbuhan dipengaruhi oleh suhu, kadar garam, dan nutrisi serta kedalaman air laut. 
  • Tubuh primitif yang umumnya berbentuk ovoid tapi asimietri 
  • Memiliki dua flagela, satu terletak di lekukan longitudinal dekat tubuh bagian tengah yang disebut dengan sulcus dan memanjang ke bagian posterior. Sedangkan yang  satunya ke arah transversial yang ditempatkan dalam suatu lekukan (cingulum) melingkari tubuh atau bentuk spiral di beberapa belokan. 
  • Cadangan makanan berupa amium dalam sitoplasma
  • Pada umumnya dinding sel mengandung selulosa

Chlorophyta (Ganggang/Alga Hijau) 
Chlorophyta berasal dari bahasa Yunani dari kata Chloros yaitu hijau. Chlorophyta (Ganggang hijau) adalah ganggang yang berwarna hijau dengan pigmen dominan klorofil a dan klorofil b, serta pigmen tambahan karoten (kuning kemerahan) dan xantofil (kuning). Klorofil b adalah jenis klorofil yang terdapat di tumbuhan dan tidak dimiliki oleh ganggang lain, kecuali Chlorophyta dan Euglenophyta. Chlorophyta memiliki dinding sel dari selulosa. Cadangan makanannya disimpan dalam bentuk amilum, minya, dan protein.

Ciri-Ciri Chlorophyta (Ganggang/Alga Hijau)
  • Berwarna hijau karena memiliki pigmen dominan klorofil a dan klorofil b serta pigmen tambahan karoten (kuning kemerahan) dan xantofil (kuning). 
  • Bersifat uniseluler atau berkoloni dan multiseluler. 
  • Chlorophyta Uniseluler memiliki flagela yang bergerak aktif 
  • Chlorophyta multiseluler berbentuk benang lembaran atau seperti tumbuhan tingkat tinggi. 
  • Bereproduksi secara seksual atau aseksual. Secara seksual dengan membelah diri, menghasilkan zoospora, dan fragmentasi, sedangkan reproduksi secara seksual adalah dengan konjugasi dan peleburan gamet jantan dengan gamet betina. 
  • Umumnya hidup secara fotoautotrof di air tawar. 
  • Sebagian jenis hidup di laut sebagai fitoplankton. 
  • Hidup di tanah yang lembab, salju, tembok basa atau menempel di tubuh tumbuhan atau hewan. 
  • Hidup bersimbiosis mutualisme dengan organisme eukarotik. 


Phaeophyta (Ganggang/Alga Cokelat) 
Phaeophyta berasal dari bahasa Yunani yaitu dari kata phaios yang berarti cokelat. Phaeophyta adalah jenis ganggang yang hidup di laut, berwarna cokelat karena mengandung pigmen dominan fukosantin (cokelat) yang menutup pigmen lainnya, yaitu klorofil a, klorofil c, dan xantofil. Phaeophyta menyimpan cadangan makanan berupa minyak lamianrin. Dinding selnya mengandung pektin dan asam alginat. Phaophyta merupakan ganggang multiseluler dengan bentuk benang atau talus yang mirip tumbuhan tingkat tinggi. Mereka melekat di batuan dengan bantuan holdfast atua mengapung karena memiliki alat pelampung yang terdapat dekat blade.

Ciri-Ciri Phaeophyta (Ganggang Cokelat/Alga Cokelat)
  • Ukuran talus mikroskopis sampai ke makroskopis.
  • Berbentuk tegak, bercabang atau filamen tidak bercabang 
  • Mempunyai kloroplas tunggal. Kloroplas berbentuk lempengan diskoid (cakram) dan ada juga yang berbentuk b enang
  • Mempunya pirenoid dalam kloroplas. Pirenoid adalah tempat menyimpan cadangan makanan. 
  • Lapisan dalam dinding sel tersusun dari lapisan selulosa, sedangkan lapisan luar dari gumi. Bagian antara dalam dinding sel dan bagian luar sel terdapat algin (asam alginat) 
  • Memiliki jaringan transportasi air dan zat makanan analog dengan jaringan transportasi tumbuhan darat  

Rhodophyta (Ganggang Merah/Alga Merah) 
Rhodophyta berasal dari bahasa Yunani dari kata rhodos yang berarti merah. Rhodophyta adalah ganggang berwarna merah dengan pigmen dominan fikobilin yang terdiri dari fikoeritrin (merah) dan fikosianin ((biru), serta pigmen lain yaitu klorofil a, klorofil d, dan karoten. Pigme fikoerritrin dan fikosianin membantu ganggang hidup di perairan dalam bentuk menangkap glombang cahaya matahari yang tidak mampu ditangkap oleh klorofil. Rhodophyta hidup di laut yang berwarna merah kehitaman. Rhodophyta yang hidup di laut dengan kedalaman sedang berwarna merah cerah. Sedangkan Rhodophyta hidup laut dangkal berwarna merah kehijauan karena fikoeritrin yang menutupi klorofil berjumlah lebih sedikit.

Ciri-Ciri Rhodophyta (Ganggang Merah/Alga Merah)  
  • Umumnya bersifat multiseluler, 
  • Berbenuk benang atau lembaran
  • Memiliki dinding sel yang mengandung selulosa dan pektin dan ada juga yang mengandung zat kapur (kalsium karbonat), seperti Corralina. 
  • Menyimpan cadangan makanan dalam bentuk tepung florid (bahan agar-agar)
  • Reproduksi secara aseksual yaitu dengan fragmentasi dan pembentukan aplanospora (spora diam) yang tida berflagela. Sedangkan reproduksi seksual adalah pembuahan sel telur oleh spermatium di dalam karpogonium. 

Reproduksi Ganggang/Alga
Ganggang (Alga) bereproduksi terdiri atas dua cara yakni seksual dan aseksual. Reproduksisecara aseksual melalui pembelahan sel, fragmentasi, dan pembentukan zoospora. Sedangkan secara seksual melalui isogami dan oogami antara lain sebagai berikut... 

Reproduksi Aseksual
Reproduksi aseksual terjadi dengan pembelahan sel yang menghasilkan dua sel anak yang masing-masing mejadi individu baru. Umumnya reproduksi dengan sel terjadi pada alga bersel tunggal. Alga berbentuk koloni tanpa filamen atau yang berbentuk filamen umumnya bereproduksi secara fragmentasi. Fragmentasi adalah terpecah-pecah koloni dengan beberapa bagian. 

Selain dengan pembelahan sel dan fragmentasi, ganggang (alga) juga bereproduksi dengan pembentukan zoospora. Zoospora adalah sel tunggal yang diselubungi oleh selaput dan bergerak atau berenang bebas dengan menggunakan satu atau lebih flagela. Setiap zoospora merupakan calon individu baru. 

Reproduksi Seksual 
Reproduksi secara seksual melibatkan peleburan dua gamet untuk membentuk zigot dan tumbuh menjadi individu baru. Terdapat dua tipe reproduksi seksual yaitu dengan isogami dan oogami. 

Tipe isogami, gamet jantan dan gamet betina akan berukuran sama besar yang umumnya dapat bergerak. Jika zigot hasil dari peleburan gamet betina dengan jantan dengan mengalami dormansi. maka disebut dengan zigospora

Sedangkan untuk tipe oogami, ukuran gamet jantan berbedan dengan ukuran gamet betina. Gamet betina atau telur berukuran besar dan tidak dapat bergerak, sedangkan pada gamet jantan berukuran kecil dan mampu bergerak. Jika zigot yang terbentuk tidak berkecambah namun mengalami dormansi, maka hal ini disebut dengan oospora.