Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Iklan Bar

Apa Yang Dimaksud Dengan Nada ? Adalah

Ruang Blog Nada adalah bunyi yang frekuensinya teratur disebut nada, sedangkan bunyi yang frekuensinya tidak teratur disebut desah. Pengamat mendengarkan suara penyanyi yang sangat merdu, tentu telinga pengamat merasa dapat merasakan keindahan alunan yang merdu tersebut. Suara merdu seorang penyanyi memiliki frekuensi yang teratur. 

Hubungan Frekuensi dan Amplitudo Terhadap Bunyi
Pengamat memerhatikan orang yang sedang bermain gitar, ketika senar gitar dipetik dengan kuat maka bunyi yang dihasilkan semakin keras. Memetik senar gitar dengan kuat berarti memperbesar amplitudonya, sehingga semakin besar amplitudo maka semakin keras bunyi yang dihasilkan. Pada gitar yang dipetik, panjang gelombangnya bergantung pada jarak senar yang ditekan dan semakin panjang jarak antara senar yang dipetik dengan yang ditekan maka bunyi yang dihasilkan semakin rendah, jadi tinggi maupun rendah nada bergantung pada panjang gelombangnya.

Deret Nada Dan Interval Nada
Permain musik atau bernyanyi digunakan nada berfrekuensi rendah sampai nada yang berfrekuensi tinggi. Susunan nada dengan perbandingan frekuensi yang tetap disebut deret nada atau tangga nada dan berdasarkan deret nada dan interval nada pengamat dapat menentukan frekuensi nada lainnya.

Hukum Mersenne
Perancis, membuat alat untuk menyelidiki hubungan antara frekuensi dengan tinggi nada dan percobaannya dinamakan sonometer. Mersenne mencoba sonometer dengan penampang kawat yang berbeda-beda dan panjang tumpuan kawat yang bermacam-macam dan dalam penelitiannya, Mersenne menarik beberapa kesimpulan yakni kesimpulannya dikenal sebagai hukum Mersenne yang bunyinya sebagai berikut.   
  1. Semakin panjang jarak tumpuan senar frekuensi senar makin rendah dan frekuensi senar berbanding terbalik dengan panjang tumpuan senar.
  2. Semakin besar luas penampang senar, frekuensi senar makin rendah sehingga frekuensi senar berbanding terbalik dengan akar luas penampang senar.
  3. Semakin besar tegangan senar, frekuensi senar semakin besar, sehingga  frekuensi senar berbanding lurus dengan akar tegangan senar.
  4. Semakin besar massa jenis senar, frekuensi senar semakin kecil, sehingga frekuensi senar berbanding terbalik dengan akar massa jenis.