Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Iklan Bar

Apa Yang Dimaksud Gelombang dan Bunyi ?

Ruang Blog Gelombang adalah gangguan yang merambat pada medium tertentu atau tanpa medium. Gelombang yang merambat pada frekuensi tertentu akan menggetarkan gendang telinga, lalu memberikan informasi ke otak sebagai suara atau bunyi tertentu. (Saeful Karim : 2008)

Seruling mengeluarkan bunyi karena udara di dalam seruling bergetar, sedangkan drum berbunyi jika kulitnya bergetar. Berdasarkan dua peristiwa tersebut, dapat disimpulkan bahwa bunyi dihasilkan dari benda yang bergetar. Benda yang bergetar dan menghasilkan bunyi disebut sumber bunyi.(H. Moch. Agus Krisno : 2008)

Manusia memiliki batas pendengaran terhadap bunyi. Bunyi yang berfrekuensi sangat rendah dan berfrekuensi terlalu tinggi tidak dapat didengar oleh telinga manusia. Berdasarkan frekuensinya, gelombang bunyi dibedakan menjadi tiga, yaitu gelombang infrasonik, gelombang audiosonik, dan gelombang ultrasonik.

Apa itu Gelombang Infrasonik
Gelombang infrasonik adalah gelombang yang mempunyai frekuensi di bawah jangkauan manusia, yaitu lebih kecil dari 20 Hz. Gelombang infrasonik hanya mampu didengar oleh beberapa binatang seperti jangkrik, anjing, dan kelelawar.

Apa itu Gelombang Audiosonik
Gelombang audiosonik adalah gelombang yang mempunyai frekuensi antara 20 sampai 20.000 Hz. Gelombang audiosonik merupakan gelombang yang mampu didengar oleh pendengaran manusia dan sebagian besar binatang.

Apa itu Gelombang Ultrasonik
Gelombang ultrasonik mempunyai frekuensi di atas jangkauan pendengaran manusia, yaitu lebih besar dari 20.000 Hz. Kelelawar pada malam hari memancarkan gelombang ultrasonik dari mulutnya. Gelombang ini akan dipantulkan kembali bila mengenai benda. Gelombang pantul yang didengar tadi, kelelawar dapat mengetahui jarak dan ukuran benda yang berada di depannya. Gelombang ultrasonik dimanfaatkan oleh manusia dalam berbagai bidang, yakni untuk mengukur kedalaman air laut, untuk sterilisasi pada makanan, digunakan dalam bidang kedokteran untuk memeriksa tubuh manusia, dan kacamata tunanetra.

Apa itu Cepat Rambat Bunyi
Cepat rambat bunyi dapat di contohkan dengan memerhatikan kilat dan guntur, selisih waktu yang lama antara terjadinya kilat dengan guntur hal ini terjadi karena cepat rambat bunyi (guntur) lebih lambat daripada cepat rambat cahaya (kilat). Semakin jauh jarak yang ditempuh bunyi (guntur), semakin lama waktu yang diperlukan untuk dapat didengar oleh pendengar.

Memukul batu di dalam air pengamat akan mendengar suara pukulan tersebut, demikian juga ikan yang berenang di dalam kolam yang jernih, pengamat tentu akan beranggapan ikan-ikan tersebut tidak bersuara. Pengamat ketika menyelam ke dalam air, pengamat akan mendengar suara kibasan ekor dan sirip ikan tersebut. Pengamat membuktikan bahwa bunyi dapat merambat di dalam zat cair dengan bantuan alat seismograf, para ahli gempa dapat mendeteksi getaran gempa bumi. Getaran lebih kuat jika jaraknya lebih dekat pada sumber getaran, contoh-contoh tersebut pengamat dapat menyimpulkan bahwa bunyi yang terdengar bergantung pada jarak antara sumber bunyi dan pendengar. Jarak yang ditempuh bunyi tiap satuan waktu disebut cepat rambat bunyi (v).